contact
Test Drive Blog
twitter
rss feed
blog entries
log in

Selasa, 26 Januari 2010


INDONESIA memang kaya akan buah-buahan yang beraneka ragam, terlebih buah durian. Setiap daerah di tanah air seperti Palembang, Lampung, Pekanbaru memiliki banyak produksi durian. Pun di Sumatera Utara (Sumut), produksi buah durian sangat banyak. Bisa dikatakan berlimpah ruah.
Hal inilah yang menjadikan banyak masyarakat di Kota Medan menjadikan bisnis penjualan durian sebagai sumber kehidupan.
Di beberapa titik di Kota Medan seperti di sepanjang Jalan Adam Malik, Iskandar Muda Medan, dan Jalan Gatot Subroto (Kampung Lalang Medan), penjualan durian menjamur serta meramaikan hiruk pikuk kota ketiga terbesar di Indonesia ini.
Salah satunya Ucok (40). Pedagang durian yang kerap dipanggil ‘Ucok Durian’ ini sudah 25 tahun berjualan durian di Jalan Iskandar Muda. “Saya putus sekolah ketika baru di kelas 4 SD karena ketidak mampuan orangtua untuk membiayai sekolah saya. Karena putus sekolah saya pun berusaha membantu orangtua dengan menjadi pekerja kasar bersama kawan-kawan dari kampung. Berbagai pekerjaan saya kerjakan hingga saya mulai ikut berjualan durian. Awalnya hanya membantu orang, namun kemudian saya bisa berjualan sendiri hingga saat ini,” tuturnya saat menerima kunjungan MedanBisnis, akhir minggu lalu di lokasi dagangannya.
Dia juga menjelaskan, sebagai penjual durian dirinya banyak mengalami tantangan dan hambatan saat memulai berjualan. Pada awalnya pekerjaan ini dianggap hina oleh masyarakat. Tetapi sekarang berkat ketekunan dan kesabaran, dirinya yang selalu berpikir kedepan bahwa bisnis ini memiliki prospek yang bagus telah mampu menghidupi keluarga dan sebelas karyawannya.
“Saya telah mampu memperkerjakan sebelas karyawan dan memenuhi kebutuhan keluarga. Anak-anak semuanya mampu saya sekolahkan dari hasil berdagang durian ini. Saya tidak ingin, apa yang menimpa saya yang putus sekolah akibat ketidak mampuan orang tua dialami anak-anak saya. Karena itu saya sangat bersyukur dari usaha ini ternyata bisa memberikan penghasilan yang layak bagi saya dan keluarga saya,” ujarnya dengan semangat.
Disinggung mengenai keberadaan durian yang dijualnya selalu ada sepanjang tahun, Ucok menguraikan bahwa musim durian biasanya hanya ramai di bulan Juni dan Desember. Tetapi berkat hubungan yang baik dengan para petani durian yang ada di daerah dan luar daerah, ia tetap mampu menyediakan durian untuk di jual ke pasaran.
”Kita mendatangkan durian dari berbagai daerah, tidak hanya dari Sumut tetapi juga dari Padang, Aceh dan daerah lainnya. Jadi saat durian asal Sumut, seperti dari Sidikalang, Langkat atau lainnya sedang tidak musim, kita mendatangkan dari daerah lain yang sedang musim. Sehingga pasokan kita selalu ada terus,” jelasnya.
Dari usaha ini juga, sebut Ucok, dirinya telah mampu memberangkatkan orangtuanya untuk berangkat haji ke tanah suci Mekkah. “Saya harus membuat orang tua dan keluarga saya bangga. Walaupun saya tidak lulus sekolah, tetapi saya tetap harus mengabdi kepada orangtua saya, karena ialah yang melahirkan dan membimbing saya hingga akhirnya saya bisa berhasil di bisnis ini. Dan alhamdulillah saya telah berhasil untuk memberangkatkan orangtua saya untuk pergi berhaji,” tuturnya.
Disinggung mengenai peningkatan penjualan durian selama musim liburan Tahun Baru ini, Ucok menegaskan bahwa hampir 50% penjualan durian meningkat dibandingkan waktu-waktu sebelumnya. ”Sejak menjelang akhir tahun lalu hingga memasuki tahun bari ini, penjualan kita mengalami peningkatan. Dalam perharinya rata-rata hampir 2.000 buah durian terjual atau sekitar dua pick up pasokan durian kita habis terjual,” terangnya.
Tak hanya Ucok, manisnya dalam berbisnis durian ini juga dialami M Tambunan yang memiliki kios penjualan durian Juntak Margana di Jalan Adam Malik Medan. M Tambunan yang telah melakoni bisnis ini sejak 15 tahun lalu juga mengaku dari bisnis ini ia telah mampu mencukupi berbagai kebutuhan hidup keluarganya serta telah pula mampu menghidupi 7 karyawan serta keluarganya.
“Usaha ini sudah saya jalankan puluhan tahun. Berbekal semangat dan ketekunan yang tinggi, hingga sekarang penjualan durian ini masih tetap eksis dan berjalan dengan lancar,” terangnya kepada MedanBisnis.
Dia juga menjelaskan saat ini di berbagai daerah di Sumut sedang masanya musim durian, sehingga pasokan durian cukup banyak. “Saat ini permintaan durian dari konsumen cukup tinggi menjelang pergantian tahun. Dan syukurnya pasokan durian juga sedang banyak karena bebarapa daerah sedang musim panen durian, sehingga kita bisa menikmati untung yang cukup lumayan dari penjualan durian ini,” sebutnya.
Untuk durian yang ia jual, Tambunan mengaku merupakan durian-durian pilihan. “Saya memang sangat menjaga kualitas durian yang saya jual, sehingga yang kita pasok untuk dipasarkan ke konsumen dan pelanggan kita adalah durian-durian pilihan. Apalagi durian yang dibeli para pelanggan juga banyak yang untuk dikirim ke keluarga atau kerabat mereka di daerah lain seperti Jakarta dan lainnya. Untuk itu kita juga menyediakan pembelian dalam bentuk paket,” sebutnya.
Mengenai harga jual, pria lulusan SMU ini menjelaskan untuk saat ini pihaknya tetap menjual durian dengan harga Rp 10.000 hingga Rp 15.000 per buah. Dan untuk pembelian paket, satu kotak dengan isi 8 hingga 10 buah durian, ia menjual sekitar Rp 100.000 hingga Rp 150.000 per kotaknya.

0

0 komentar:

Posting Komentar

Pages

About Me

Foto saya
ENREKANG, SUL-SEL, Indonesia
Subscribe to Feed


Video Gallery

Followers