contact
Test Drive Blog
twitter
rss feed
blog entries
log in

Rabu, 24 Februari 2010

Beberapa waktu lalu, koran lokal membuat laporan khusus soal Warnet Esek-Esek di kalangan Pelajar dan Mahasiswa. Warnet dijadikan ajang esk-esek, nungging dibilik sempit, sudah hasrat nafsu keluar, selesai. Tak heran, penjaga sering menemukan kondom, tissu, bercak sperma, dan bahkan kutang! Sumpah, hal ini terjadi di kotaku dan rata-rata pelakunya anak Sekolah favorit dan Mahasiswa!
Semua jadi geger gara-gara investigasi Koran Lokal itu. Kalangan Pendidik ribut, Bupati ikut prihatin, dan Muspida pun ramai-ramai main gerebek Warnet-Warnet kala itu, kerja sama dengan aparat. Mahasiswa nggak luput latah mendemo Warnet yang dicurigai jadi Warnet ples-ples! Tapi habis itu reda lagi, anteng lagi, pelajar ke Warnet lagi!
Saya melihat Perpustakaan mirip Musium. Sepi. Penjaga jemu. Rak-rak buku bosan dan muak menyimpan buku-buku lapuk dan lama. Mana buku-buku barunya? Bisik-bisik, sudah ada donatur bahkan Pusat mengirimi stok buku baru, tapi di mana kamu? Apa dijual kembali? Sementara koran-koran, Kompas, SM, Radar, dengan tanggal basi berserakan di meja panjang. Mana koran hari ini, ada sehari yang lalu?
Pergi dari Perpust, saya ke Penyewaan Buku. Lumayan ada tiga orang yang hadir ples penjaga yang ayu. Tapi buku-bukunya komik melulu. Ada beberapa buku baru, sewanya mahal 5000 rupiah/hari mana saya mampu. Saya tanya ke penjaga siapa sih para pelanggannya? Rata-rata Mahasiswa, kan penyewaan buku ini dekat Kampus. Terus buku apa yang disewa? Komik, komik, dan komik! Saya menelan ludah, pantes tak ada novel, novel judul terbaru dan pengarangnya bermutu. Yang ada Dragon Ball, Shincan, dan komik dengan judul aneh-aneh!
Saya ke Warnet, banyak sekali yang dateng. Mahasiswa, anak seragam sekolah, ada yang berduaan, ada yang bergerombol! Tapi, mereka asyik main game online, buka Facebook, Twitter, dan Situs-Situs Umbar Syawat itu! Kata penjaga, seorang Pemuda kurus berkaca mata, yang datang kebanyakan memang ke warnet mau main game dan buka Jejaring Sosial, jadi mohon harap maklum! Kalau hanya sekedar main game, buka Jejaring sosial, dan situs saru, kalau hanya bisa baca baca komik impor jepang melulu, mana bisa kita kalahkan India, yang sudah bikin Rudal sama Rusia! Mana bisa kita kalahkan China yang bisa paksakan FTA di negara kita? Kita hanya bisa bangga bikin patung Obama, digotong-gotong setelah dicabut dari lokasi Perumahan Elit ke SD Menteng!
Cuma itu?

0

Pantai mungkin jadi tujuan pertama ketika berkunjung ke Bali. Tapi selain itu, ada pula objek yang tak kalah menariknya, yaitu museum. Museum adalah objek yang patut kita kunjungi, apalagi tahun 2010 ini adalah tahun kunjungan museum. Memang ada ya museum di Bali..? Ada lho.. banyak !! Kurang lebih ada 22 museum yang tersebar di kabupaten-kabupaten di Bali, kecuali Karangasem dan Bangli.
Kurang lebih ada 22 museum yang tersebar di di Bali, kecuali Karangasem dan Bangli.
Museum terbanyak di Gianyar, terutama terkonsentrasi di Ubud. Terhitung ada 8 museum di Gianyar, yaitu ARMA (Agung Rai Museum of Art) yang beralamat di Jalan Pengosekan Ubud. Di sini, ada lukisan karya Affandi yang berjudul Adu Jago.
Kedua, adalah The Blanco Renaissance Museum. Museum yang berlokasi di desa Campuhan Ubud ini menampilkan berbagai lukisan karya pelukis ternama Antonio Blanco. Ketiga adalah Neka Art Museum yang terletak di Jalan Sanggingan Ubud. Museum ini juga menampilkan lukisan dan karya rupa lainnya.
Museum selanjutnya adalah Museum Rudana yang terletak di Jalan Cok Rai Pudak Peliatan Ubud. Di sini ada lukisan dari pelukis R Saleh Sjarief Bustaman. Selanjutnya adalah Museum Puri Lukisan yang terletak di Jalan Raya Ubud. Museum ini mulai dirintis sejak tahun 1953 dan diresmikan oleh Muh Yamin pada tahun 1956. Museum terakhir yang ada di Ubud adalah Museum Pendet Bale Bali.
Museum ini terletak di desa Nyuh Kuning, Ubud. Berikutnya adalah Runa Jewelry Museum. Tepatnya, museum ini terletak di Banjar Abian Semal Lod Tunduh Ubud. Sesuai namanya, museum ini menampilkan berbagai kerajinan dari logam emas dan perak, seperti perhiasan untuk pria dan wanita, hadiah seperti trophy, miniatur benda kuno, patung ataupun logo perusahaan dan kelengkapan meja makan seperti: cangkir, sendok perak, garpu, piring perak ataupun kelengkapan untuk minum teh.
Terakhir, museum yang ada di Gianyar adalah Gedong Arca. Museum ini terletak di Jalan Tinggi Tampaksiring, Bedulu, Blahbatuh.
Museum kedua terbanyak terdapat di kota Denpasar. Tercatat ada 7 museum di sini. Pertama, Museum Bali yang terletak di Jalan Mayor Wisnu atau di dekat lapangan Puputan. Kedua adalah Museum Le Mayeur yang terletak di Jalan Hang Tuah Sanur. Ketiga adalah Lata Mahosadhi Art Documentation Centre atau yang lebih dikenal dengan nama Art Centre, berlokasi di Jalan Nusa Indah Denpasar.
Keempat, Museum Lukisan Sidik Jari, terletak di Jalan Hayam Wuruk, Denpasar, persis di samping toko buku Toga Mas. Kelima, monumen Perjuangan Rakyat Bali yang terletak di Jalan Raya Puputan Nitimandala Renon. Terakhir adalah Putrawan Museum of Tribal Art di Villa Alam Putri di Jalan Trenggana 108 Penatih Denpasar.
Di Jembrana terdapat satu museum, yaitu Museum Purbakala yang terletak di Jalan Melaya, Gilimanuk, tak jauh dari pelabuhan penyeberangan Gilimanuk. Sementara di Buleleng ada dua museum yang letaknya berdampingan, yaitu Museum Buleleng dan Gedung Kirtya yang berlokasi di Jalan Veteran.
Sama seperti Buleleng, di Tabanan juga terdapat dua museum, yaitu museum Subak yang terletak di Jalan Gatot Subroto, Sanggulan, Tabanan dan Museum Margarana yang terletak di desa Kelaci Tabanan.
Di Klungkung juga terdapat dua museum, yaitu Museum Nyoman Gunarsa yang berlokasi di pertigaan banda, Takmun, Banjar Angkan dan Museum Semarajaya-Kerta Gosa yang terletak di Jalan Untung Surapati, Klungkung.
Menjelajah Bali tanpa mengunjungi museumnya, rasanya belum lengkap.

0

Pages

About Me

Foto saya
ENREKANG, SUL-SEL, Indonesia
Subscribe to Feed


Video Gallery

Followers